A.
Pengertian
Motivasi
Istilah motivasi berpangkal dari
kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi kesiapsiagaan.
Pengertian
motivasi menurut para ahli :
a. Menurut
Santrok (2008: 510) bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah,
dan kegigihan perilaku.
b. Menurut
Sardiman (2007: 73) motivasi adalah daya penggerak dari dalam diri untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
c. Menurut
Winkel (1983: 270) mendefinisikan motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada
kegiatan belajar.
d. Sujono
Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam
prilaku individu dalam prilaku individu
baik yang akam menentukan arah maupun daya tahan (perintence) tiap perilaku
manusia yang didalamnya terkandung pula unsur-unsur emosional insan yang bersangkutan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam
kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Ada tiga
komponen utama dalam motivasi yaitu:
(1) kebutuhan,
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan
antara apa apa yang ia miliki dan yang ia harapkan
(2) dorongan,
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang
beroreintasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang
beroreintasi pada tujuan tersebut merupan inti motivasi.
(3) tujuan.
B. Fungsi Motivasi
Secara garis besar Oemar Hamalik
(1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan
yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Nampak jelas di sini bahwa motivasi
berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku
seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
C. Macam-macam motivasi
Motivasi ada dua, yaitu (1) motivasi intrinsik dan (2)
motivasi ekstrinsik, yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
1. Motivasi
intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi
murni”, atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari siswa, misalnya
keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk
berhasil, dan sebagainya.
2. Motivasi
ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi
ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya
menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, siswa
bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha membangkitkan
motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.
D. Cara-cara
Meningkatkan Motivasi Belajar
Menurut Slameto
(2010:176-179), ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu:
1. Pemberian
angka
Setiap siswa
ingin mengetahui hasil pekerjaanya, yaitu berupa angka yang diberikan oleh
guru. Siswa yang mendapat nilai atau
angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar.
Sebaliknya siswa yang mendapat nilai atau angka kurang, akan menimbulkan
frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik
2. Pujian
Pemberian pujian pada siswa atas hal-hal yang telah dilakukan
dengan berhasil sangat besar manfaatnya sebagai
pendorong dalam belajar. Pujian ini merupakan suatu bentuk penguatan yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan
menumbuhkan suasana yang menyenangkan danmeningkatkan gairah belajar pada diri
siswa.
3. Saingan
atau kompetens
Sebagai alat
motivasi untuk mendorong belajar siswa. Dengan adanya persaingan, baik
persaingan individual maupun
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, karena dengan persaingan akan
tertanam dalam diri siswa untuk menjadi yang terbaik dan pertama
4. Tujuan
yang diakui
Memahami tujuan
belajar merupakan alat motivasi yang penting. Sebab, dengan memahami tujuan
yang harus dicapai, akan timbul
keinginan yang kuat pada diri siswa untuk terus belajar.
0 komentar:
Posting Komentar